Ketika kita berbuat satu hal yang baik, pada awalnya mungkin
kelihatan sebagai sesuatu hal yang merugikan. Namun percayalah, bahwa
dalam kebajikan itu tidak ada yang sia-sia. Karena pada akhirnya akan
mendatangkan keuntungan yang tak terkira.
Dalam buku ‘Piano di Tepi Pantai’ yang ditulis Jim Dornan, pemilik
perusahaan Network TwentyOne yang bergerak di dunia pendidikan berskala
internasional ada sebuah cerita tentang Toko Nordstrom yang selalu
memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggannya.
Pernah suatu waktu ada seorang wanita yang komplain dan henadak
minta rugi. Karena satu set ban yang ia beli sudah dalam keadaan rusak.
Pelayan yang melayani dengan ramah menjelaskan bahwa di tokonya tidak
menjual ban mobil. Tapi hanya menjual pakaian dan perlengkapannya.
Apa daya, wanita itu tetap yakin ia membeli ban tersebut di Toko
Nordstrom dan meminta uangnya dikembalikan. Pelayan itu kemudian
menuruti kehendak wanita tersebut yang membuatnya dengan puas
meninggalkan toko.
Sekilas tindakan pelayan toko itu memang kelihatan bodoh dan
teledor. Bagaimana bisa ia mau mengganti pembelian yang tidak dijual di
tokonya? Pasti akan menjadi lelucon.
Tak lama kemudian, wanita itu menyadari kesalahannya. Walau dengan
perasaan tidak enak hati ia datang juga ke Toko Nordstrom untuk
menjelaskan kekeliruannya. Apa yang terjadi?
Berita ini sempat diketahui media massa dan kemudian beritanya
tersebut luas. Bahwa Toko Nordstrom bahkan bersedia mengembalikan uang
untuk produk yang tidak dijual di toko mereka. Luar biasa.
Itulah contoh tindakan atau pelayanan yang baik kepada pembeli yang
awalnya kelihatan merugikan. Namun di kemudian mendatangkan keuntungan
yang tak terkira?
Mengapa bisa demikian? Sebab dengan kejadian itu Toko Nordstrom
mendapatkan promosi gratis secara meluas. Berapa biaya yang dibutuhkan
andaikan mereka sengaja berpromosi?
Dalam kenyatan hidup, ketika kita berusaha menjadi orang baik atau
bersikap jujur seringkali justru menjadi bahan tertawaan dan dianggap
bodoh. Sebagai contoh, saat kita menjadi sosok yang jujur atau anti
korupsi. Kita justru akan dimusuhi dan dianggap sok alim.
Ketika dengan sikap jujur kita jadi tertipu, maka ocehan dan
menyalahkan datang bertubi. Di lain waktu kita berbuat baik menolong
orang lain, malahan tidak dihargai. Tapi bukan berarti kita harus
berhenti untuk jujur dan berbuat baik.
Percayalah, tidak ada kejujuran atau kebaikan yang akan berakhir
dengan sia-sia. Kelihatannya saja saat ini kita mengalami kerugian.
Semesta ini tidak diam dan tertidur. Apa yang kita lakukan. Niat baik
dan perilaku terpuji akan dengan jelas dicatat dalam buku sejarah
kehidupan kita.
Pada akhirnya kita akan tercengang sendiri, karena akan memperoleh
keuntungan yang tak terkira. Semua kebaikan yang ada pasti akan
berbalas. Tidak akan ada yang terlewatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar