Minggu, 14 Desember 2014
Minggu, 30 November 2014
Edi palembang
Pekanbarusatu. Edi palembang yang Perawakannya biasa-biasa saja, tampak seperti orang kebanyakan di pasar-pasar Pekanbaru. Bahkan dari foto yang ditampilkan, tak nampak wajah sangar atau seram dari penjahat yang dimasukkan dalam daftar pencarian orang (DPO) oleh pihak kepolisian itu. Itulah Edi Palembang, perampok yang dikenal cukup sadis di Pekanbaru. Aksinya layaknya bintang-bintang film koboi, yang tak segan-segan memuntahkan peluru di keramaian.
Sebelum tertembak, Senin (1/12/2014( pukul 04.00 Wib di kawasan Srengseng Sawah Balong, Kelurahan Srengseng, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat setelah sempat baku tembak dengan polisi, pemilik nama lengkap Arkardinata alias Riki alias Dina, kerap melakukan aksi perampokan dengan menggunakan senjata api. Jika terdesak, Edi tak segan-segan menembakkan senjatanya. Terakhir, Edi melepaskan pelurunya ke data Bripka Harianto Bahari, anggota Polsek Senapelan Pekanbaru setelah aksinya digagalkan aparat, Minggu (9/11/2014).
Pria berusia 38 tahun itu, meski bernama Edi Palembang, namun bukanlah kelahiran Sumatera Selatan. Dia lahir di tanah leluhurnya di Solok, Sumatera Barat. Di kampung halamannya, Edi juga sudah masuk dalam daftar DPO.
Edi Palembang bukanlah orang asing dalam dunia kriminal tanah air, Ia beraksi di sejumlah provinsi. Terakhir dia dipenjara di LP Jambi, namun berhasil kabur dan kembali melakukan beberapa kali aksinya.
''Edi disergap di Kembangan, Jakbar. Dari penyergapan itu, aparat menyita sepucuk revolver, 6 butir peluru, 5 polsel dan 2 dompet. Dia disergap aparat Polda Riau dan Jatanras Polda Metro,'' ujar Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo, Senin (1/12/2014).
Sementara itu, Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Riau, Kombes Pol Arif Rahman Hakim menyatakan Edi Palembang ditembak setelah sebelumnya, aparat menguntitnya dan melakukan penyergapan, Senin dinihari tadi, sekitar pukul 04.00 WIB.
''Pelaku kita kepung, lalu terjadi kontak senjata beberapa menit, EP sempat tertembus peluru, dan tewas di lokasi penyergapan,'' kata Arif.
Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Robert Haryanto Watratan SH SSos MH mengatakan, sebelum kabur ke Jakarta, Edi Palembang juga sempat baku tembak di rumah makan Sanang Hati Kilometer 4 Sarolangun Jambi, Ahad (23/11) lalu pukul 21.30 wib.
Baku tembak tersebut terjadi kurang lebih 10 menit antara anggota Polres Sarolangun, Polsek Kota Sarolangun, dan Jajaran Polda Riau. Dan pelaku bersama 3 pelaku lainnya berhasil melarikan diri hingga akhirnya tewas di Jakarta Barat, Senin (1/12/2014)
Dalam penyergapan, Edi akhirnya tewas setelah baku-tembak dengan polisi. Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo membenarkan informasi tersebut. "Iya, dinihari tadi," katanya.
Guntur menambahkan, dalam penyergapan yang melibatkan tim gabungan Polda Riau dan Polresta Pekanbaru itu, pelaku sempat melakukan perlawanan dengan 'menghujani' polisi tembakan. Polisi yang tidak ingin lagi buruannya ini kabur, juga membalas dengan tembakan.
"Sempat terjadi kontak senjata beberapa saat. Hingga akhirnya, pelaku tewas di tempat setelah tertembus peluru," ulasnya.
Guntur mengakui, sejak kabur usai peristiwa penembakan anggota polisi Harianto Bahari beberapa waktu lalu, pihaknya terus melakukan pengejaran. Hingga akhirnya, diketahui tempat persembunyian Edi tersebut.
Seperti diketahui, Bripka Harianto Bahari tewas ditembak di bagian dada kiri saat melakukan penyergapan terhadap buronan kasus perampokan, Edi Palembang Cs, Minggu (9/11/2014) petang, di Jalan Kulim, Pekanbaru. Nyawa Harianto tidak tertolong, saat dilarikan ke Rumah Sakit Tentara di Jalan Kesehatan
- See more at: http://www.goriau.com/berita/riau/penembak-polisi-pekanbaru-bripka-bahari-tewas-diterjang-peluru-polisi.html#sthash.D6ALN2F4.dpuf
Sebelum tertembak, Senin (1/12/2014( pukul 04.00 Wib di kawasan Srengseng Sawah Balong, Kelurahan Srengseng, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat setelah sempat baku tembak dengan polisi, pemilik nama lengkap Arkardinata alias Riki alias Dina, kerap melakukan aksi perampokan dengan menggunakan senjata api. Jika terdesak, Edi tak segan-segan menembakkan senjatanya. Terakhir, Edi melepaskan pelurunya ke data Bripka Harianto Bahari, anggota Polsek Senapelan Pekanbaru setelah aksinya digagalkan aparat, Minggu (9/11/2014).
Pria berusia 38 tahun itu, meski bernama Edi Palembang, namun bukanlah kelahiran Sumatera Selatan. Dia lahir di tanah leluhurnya di Solok, Sumatera Barat. Di kampung halamannya, Edi juga sudah masuk dalam daftar DPO.
Edi Palembang bukanlah orang asing dalam dunia kriminal tanah air, Ia beraksi di sejumlah provinsi. Terakhir dia dipenjara di LP Jambi, namun berhasil kabur dan kembali melakukan beberapa kali aksinya.
''Edi disergap di Kembangan, Jakbar. Dari penyergapan itu, aparat menyita sepucuk revolver, 6 butir peluru, 5 polsel dan 2 dompet. Dia disergap aparat Polda Riau dan Jatanras Polda Metro,'' ujar Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo, Senin (1/12/2014).
Sementara itu, Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Riau, Kombes Pol Arif Rahman Hakim menyatakan Edi Palembang ditembak setelah sebelumnya, aparat menguntitnya dan melakukan penyergapan, Senin dinihari tadi, sekitar pukul 04.00 WIB.
''Pelaku kita kepung, lalu terjadi kontak senjata beberapa menit, EP sempat tertembus peluru, dan tewas di lokasi penyergapan,'' kata Arif.
Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Robert Haryanto Watratan SH SSos MH mengatakan, sebelum kabur ke Jakarta, Edi Palembang juga sempat baku tembak di rumah makan Sanang Hati Kilometer 4 Sarolangun Jambi, Ahad (23/11) lalu pukul 21.30 wib.
Baku tembak tersebut terjadi kurang lebih 10 menit antara anggota Polres Sarolangun, Polsek Kota Sarolangun, dan Jajaran Polda Riau. Dan pelaku bersama 3 pelaku lainnya berhasil melarikan diri hingga akhirnya tewas di Jakarta Barat, Senin (1/12/2014)
Akral
Dinata alias Dina alias Edi Palembang, tersangka perampokan yang
menembak mati seorang anggota Polsekta Senapelan, Bripka Harianto
Bahari, berhasil disergap polisi, Senin (1/12/2014) pukul 04.00 WIB
dinihari tadi, di Jakarta Barat.
Dalam penyergapan, Edi akhirnya tewas setelah baku-tembak dengan polisi. Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo membenarkan informasi tersebut. "Iya, dinihari tadi," katanya.
Guntur menambahkan, dalam penyergapan yang melibatkan tim gabungan Polda Riau dan Polresta Pekanbaru itu, pelaku sempat melakukan perlawanan dengan 'menghujani' polisi tembakan. Polisi yang tidak ingin lagi buruannya ini kabur, juga membalas dengan tembakan.
"Sempat terjadi kontak senjata beberapa saat. Hingga akhirnya, pelaku tewas di tempat setelah tertembus peluru," ulasnya.
Guntur mengakui, sejak kabur usai peristiwa penembakan anggota polisi Harianto Bahari beberapa waktu lalu, pihaknya terus melakukan pengejaran. Hingga akhirnya, diketahui tempat persembunyian Edi tersebut.
Seperti diketahui, Bripka Harianto Bahari tewas ditembak di bagian dada kiri saat melakukan penyergapan terhadap buronan kasus perampokan, Edi Palembang Cs, Minggu (9/11/2014) petang, di Jalan Kulim, Pekanbaru. Nyawa Harianto tidak tertolong, saat dilarikan ke Rumah Sakit Tentara di Jalan Kesehatan
- See more at: http://www.goriau.com/berita/riau/penembak-polisi-pekanbaru-bripka-bahari-tewas-diterjang-peluru-polisi.html#sthash.D6ALN2F4.dpuf
Dalam penyergapan, Edi akhirnya tewas setelah baku-tembak dengan polisi. Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo membenarkan informasi tersebut. "Iya, dinihari tadi," katanya.
Guntur menambahkan, dalam penyergapan yang melibatkan tim gabungan Polda Riau dan Polresta Pekanbaru itu, pelaku sempat melakukan perlawanan dengan 'menghujani' polisi tembakan. Polisi yang tidak ingin lagi buruannya ini kabur, juga membalas dengan tembakan.
"Sempat terjadi kontak senjata beberapa saat. Hingga akhirnya, pelaku tewas di tempat setelah tertembus peluru," ulasnya.
Guntur mengakui, sejak kabur usai peristiwa penembakan anggota polisi Harianto Bahari beberapa waktu lalu, pihaknya terus melakukan pengejaran. Hingga akhirnya, diketahui tempat persembunyian Edi tersebut.
Seperti diketahui, Bripka Harianto Bahari tewas ditembak di bagian dada kiri saat melakukan penyergapan terhadap buronan kasus perampokan, Edi Palembang Cs, Minggu (9/11/2014) petang, di Jalan Kulim, Pekanbaru. Nyawa Harianto tidak tertolong, saat dilarikan ke Rumah Sakit Tentara di Jalan Kesehatan
- See more at: http://www.goriau.com/berita/riau/penembak-polisi-pekanbaru-bripka-bahari-tewas-diterjang-peluru-polisi.html#sthash.D6ALN2F4.dpuf
Akral
Dinata alias Dina alias Edi Palembang, tersangka perampokan yang
menembak mati seorang anggota Polsekta Senapelan, Bripka Harianto
Bahari, berhasil disergap polisi, Senin (1/12/2014) pukul 04.00 WIB
dinihari tadi, di Jakarta Barat.
Dalam penyergapan, Edi akhirnya tewas setelah baku-tembak dengan polisi. Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo membenarkan informasi tersebut. "Iya, dinihari tadi," katanya.
Guntur menambahkan, dalam penyergapan yang melibatkan tim gabungan Polda Riau dan Polresta Pekanbaru itu, pelaku sempat melakukan perlawanan dengan 'menghujani' polisi tembakan. Polisi yang tidak ingin lagi buruannya ini kabur, juga membalas dengan tembakan.
"Sempat terjadi kontak senjata beberapa saat. Hingga akhirnya, pelaku tewas di tempat setelah tertembus peluru," ulasnya.
Guntur mengakui, sejak kabur usai peristiwa penembakan anggota polisi Harianto Bahari beberapa waktu lalu, pihaknya terus melakukan pengejaran. Hingga akhirnya, diketahui tempat persembunyian Edi tersebut.
Seperti diketahui, Bripka Harianto Bahari tewas ditembak di bagian dada kiri saat melakukan penyergapan terhadap buronan kasus perampokan, Edi Palembang Cs, Minggu (9/11/2014) petang, di Jalan Kulim, Pekanbaru. Nyawa Harianto tidak tertolong, saat dilarikan ke Rumah Sakit Tentara di Jalan Kesehatan
- See more at: http://www.goriau.com/berita/riau/penembak-polisi-pekanbaru-bripka-bahari-tewas-diterjang-peluru-polisi.html#sthash.D6ALN2F4.dpuf
Akral
Dinata alias Dina alias Edi Palembang, tersangka perampokan yang
menembak mati seorang anggota Polsekta Senapelan, Bripka Harianto
Bahari, berhasil disergap polisi, Senin (1/12/2014) pukul 04.00 WIB
dinihari tadi, di Jakarta Barat.Dalam penyergapan, Edi akhirnya tewas setelah baku-tembak dengan polisi. Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo membenarkan informasi tersebut. "Iya, dinihari tadi," katanya.
Guntur menambahkan, dalam penyergapan yang melibatkan tim gabungan Polda Riau dan Polresta Pekanbaru itu, pelaku sempat melakukan perlawanan dengan 'menghujani' polisi tembakan. Polisi yang tidak ingin lagi buruannya ini kabur, juga membalas dengan tembakan.
"Sempat terjadi kontak senjata beberapa saat. Hingga akhirnya, pelaku tewas di tempat setelah tertembus peluru," ulasnya.
Guntur mengakui, sejak kabur usai peristiwa penembakan anggota polisi Harianto Bahari beberapa waktu lalu, pihaknya terus melakukan pengejaran. Hingga akhirnya, diketahui tempat persembunyian Edi tersebut.
Seperti diketahui, Bripka Harianto Bahari tewas ditembak di bagian dada kiri saat melakukan penyergapan terhadap buronan kasus perampokan, Edi Palembang Cs, Minggu (9/11/2014) petang, di Jalan Kulim, Pekanbaru. Nyawa Harianto tidak tertolong, saat dilarikan ke Rumah Sakit Tentara di Jalan Kesehatan
- See more at: http://www.goriau.com/berita/riau/penembak-polisi-pekanbaru-bripka-bahari-tewas-diterjang-peluru-polisi.html#sthash.D6ALN2F4.dpuf
Dalam penyergapan, Edi akhirnya tewas setelah baku-tembak dengan polisi. Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo membenarkan informasi tersebut. "Iya, dinihari tadi," katanya.
Guntur menambahkan, dalam penyergapan yang melibatkan tim gabungan Polda Riau dan Polresta Pekanbaru itu, pelaku sempat melakukan perlawanan dengan 'menghujani' polisi tembakan. Polisi yang tidak ingin lagi buruannya ini kabur, juga membalas dengan tembakan.
"Sempat terjadi kontak senjata beberapa saat. Hingga akhirnya, pelaku tewas di tempat setelah tertembus peluru," ulasnya.
Guntur mengakui, sejak kabur usai peristiwa penembakan anggota polisi Harianto Bahari beberapa waktu lalu, pihaknya terus melakukan pengejaran. Hingga akhirnya, diketahui tempat persembunyian Edi tersebut.
Seperti diketahui, Bripka Harianto Bahari tewas ditembak di bagian dada kiri saat melakukan penyergapan terhadap buronan kasus perampokan, Edi Palembang Cs, Minggu (9/11/2014) petang, di Jalan Kulim, Pekanbaru. Nyawa Harianto tidak tertolong, saat dilarikan ke Rumah Sakit Tentara di Jalan Kesehatan
- See more at: http://www.goriau.com/berita/riau/penembak-polisi-pekanbaru-bripka-bahari-tewas-diterjang-peluru-polisi.html#sthash.D6ALN2F4.dpuf
Akral
Dinata alias Dina alias Edi Palembang, tersangka perampokan yang
menembak mati seorang anggota Polsekta Senapelan, Bripka Harianto
Bahari, berhasil disergap polisi, Senin (1/12/2014) pukul 04.00 WIB
dinihari tadi, di Jakarta Barat.
Dalam penyergapan, Edi akhirnya tewas setelah baku-tembak dengan polisi. Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo membenarkan informasi tersebut. "Iya, dinihari tadi," katanya.
Guntur menambahkan, dalam penyergapan yang melibatkan tim gabungan Polda Riau dan Polresta Pekanbaru itu, pelaku sempat melakukan perlawanan dengan 'menghujani' polisi tembakan. Polisi yang tidak ingin lagi buruannya ini kabur, juga membalas dengan tembakan.
"Sempat terjadi kontak senjata beberapa saat. Hingga akhirnya, pelaku tewas di tempat setelah tertembus peluru," ulasnya.
Guntur mengakui, sejak kabur usai peristiwa penembakan anggota polisi Harianto Bahari beberapa waktu lalu, pihaknya terus melakukan pengejaran. Hingga akhirnya, diketahui tempat persembunyian Edi tersebut.
Seperti diketahui, Bripka Harianto Bahari tewas ditembak di bagian dada kiri saat melakukan penyergapan terhadap buronan kasus perampokan, Edi Palembang Cs, Minggu (9/11/2014) petang, di Jalan Kulim, Pekanbaru. Nyawa Harianto tidak tertolong, saat dilarikan ke Rumah Sakit Tentara di Jalan Kesehatan
- See more at: http://www.goriau.com/berita/riau/penembak-polisi-pekanbaru-bripka-bahari-tewas-diterjang-peluru-polisi.html#sthash.D6ALN2F4.dpuf
Dalam penyergapan, Edi akhirnya tewas setelah baku-tembak dengan polisi. Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo membenarkan informasi tersebut. "Iya, dinihari tadi," katanya.
Guntur menambahkan, dalam penyergapan yang melibatkan tim gabungan Polda Riau dan Polresta Pekanbaru itu, pelaku sempat melakukan perlawanan dengan 'menghujani' polisi tembakan. Polisi yang tidak ingin lagi buruannya ini kabur, juga membalas dengan tembakan.
"Sempat terjadi kontak senjata beberapa saat. Hingga akhirnya, pelaku tewas di tempat setelah tertembus peluru," ulasnya.
Guntur mengakui, sejak kabur usai peristiwa penembakan anggota polisi Harianto Bahari beberapa waktu lalu, pihaknya terus melakukan pengejaran. Hingga akhirnya, diketahui tempat persembunyian Edi tersebut.
Seperti diketahui, Bripka Harianto Bahari tewas ditembak di bagian dada kiri saat melakukan penyergapan terhadap buronan kasus perampokan, Edi Palembang Cs, Minggu (9/11/2014) petang, di Jalan Kulim, Pekanbaru. Nyawa Harianto tidak tertolong, saat dilarikan ke Rumah Sakit Tentara di Jalan Kesehatan
- See more at: http://www.goriau.com/berita/riau/penembak-polisi-pekanbaru-bripka-bahari-tewas-diterjang-peluru-polisi.html#sthash.D6ALN2F4.dpuf
Edi palembang tewas setelah baku tembak
PEKANBARU - Selama aksinya melakukan kejahatan, Edi Palembang (EP) diketahui pernah tertangkap di wilayah hukum Polres Kampar. Bahkan ia sempat melakukan 3 kejahatan, yang seluruhnya menggunakan senjata api (Senpi).
Demikian dikatakan Wakapolres Siak, Kompol Arif Fajar, yang dulunya (2012) pernah menjabat sebagai Kasatreskrim Mapolres Kampar. Kepada Halloriau.com dijabarkan, timnya pernah membekuk EP atas tindakan pencurian sebuah toko di Kampar.
"Pernah kita tangkap, saya lupa tahunnya, kasus pencurian," tuturnya.
Sementara, saat Arif menjabat sebagai Kasatreskrim Polresta Pekanbaru (sebelum menjadi Wakapolres Siak), sepak terjang Edi Palembang juga sudah terendus oleh kesatuannya. Di kota Pekanbaru, pelaku sempat 3 kali beraksi, yang keseluruhannya menggunakan senjata api.
"Iya, selalu pakai Senpi. Ada 3 kasus, 2 di antaranya di daerah Arengka Dua, dan 1 kasus saya sudah lupa dimana," tambahnya.
Ia merincikan kembali, dari 3 kasus yang dilakukannya di Pekanbaru, antara lain kasus perampasan mobil dan perampasan sepeda motor. "Seingat saya sekitar tahun 2013," pungkas Arif menjawab pertanyaan Halloriau.com.
Tak hanya di Pekanbaru, Edi Palembang juga dikenal sebagai pelaku kejahatan di beberapa provinsi lainnya, antara lain Sumatera Barat, Jambi dan Palembang. Bahkan di provinsi Jambi, EP sempat ditahan di Polres Batanghari, namun berhasil kabur melarikan diri. Setelah berhasil ditangkap kembali, iapun dicebloskan ke Lapas Muarabulian Jambi, dan lagi-lagi berhasil meloloskan diri.
Saat itu, informasinya Edi Palembang berhasil merampas senjata penjaga Lapas, yang kemudian dimodifikasi, dan digunakan dalam beraksi di kota Pekanbaru, bahkan untuk menghabisi nyawa anggota Buser Mapolsek Senapelan, Almarhum Aipda Anumerta Haryanto Bahari, Minggu (9/11/2014) sore.
Demikian dikatakan Wakapolres Siak, Kompol Arif Fajar, yang dulunya (2012) pernah menjabat sebagai Kasatreskrim Mapolres Kampar. Kepada Halloriau.com dijabarkan, timnya pernah membekuk EP atas tindakan pencurian sebuah toko di Kampar.
"Pernah kita tangkap, saya lupa tahunnya, kasus pencurian," tuturnya.
Sementara, saat Arif menjabat sebagai Kasatreskrim Polresta Pekanbaru (sebelum menjadi Wakapolres Siak), sepak terjang Edi Palembang juga sudah terendus oleh kesatuannya. Di kota Pekanbaru, pelaku sempat 3 kali beraksi, yang keseluruhannya menggunakan senjata api.
"Iya, selalu pakai Senpi. Ada 3 kasus, 2 di antaranya di daerah Arengka Dua, dan 1 kasus saya sudah lupa dimana," tambahnya.
Ia merincikan kembali, dari 3 kasus yang dilakukannya di Pekanbaru, antara lain kasus perampasan mobil dan perampasan sepeda motor. "Seingat saya sekitar tahun 2013," pungkas Arif menjawab pertanyaan Halloriau.com.
Tak hanya di Pekanbaru, Edi Palembang juga dikenal sebagai pelaku kejahatan di beberapa provinsi lainnya, antara lain Sumatera Barat, Jambi dan Palembang. Bahkan di provinsi Jambi, EP sempat ditahan di Polres Batanghari, namun berhasil kabur melarikan diri. Setelah berhasil ditangkap kembali, iapun dicebloskan ke Lapas Muarabulian Jambi, dan lagi-lagi berhasil meloloskan diri.
Saat itu, informasinya Edi Palembang berhasil merampas senjata penjaga Lapas, yang kemudian dimodifikasi, dan digunakan dalam beraksi di kota Pekanbaru, bahkan untuk menghabisi nyawa anggota Buser Mapolsek Senapelan, Almarhum Aipda Anumerta Haryanto Bahari, Minggu (9/11/2014) sore.
Rabu, 19 November 2014
Grup Parodi Cita-Citaku Kenalkan 'Goyang Kolesterol
Cita Citata penyanyi lagu 'Sakitnya Tuh Di Sini' mempunyai goyangan khas yang dinamakan Goyang Dumang alias Duyung Mangap. Nah, kalau Cita-Citaku, menamakan goyangan mereka Goyang Kolesterol.
"Jadi goyangan kita itu justru nggak boleh banyak goyang. Kalau kebanyakan gerak, nanti pandangannya yang goyang. Kolesterol soalnya," jawab Andre membuat semua orang tertawa saat ditemui di sela-sela pembuatan video klip 'Atitnya Tuh Di Sini' di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (18/11/2014) malam.
Meskipun sebuah grup parodi, bukan berarti Sule, Parto, Andre, Nunung, Opie Kumis dan Adul berkecil hati. Justru mereka menyatakan diri telah membuat belantika musik Indonesia bangga.
"Harusnya Indonesia bangga punya grup seperti kita, karena kita ini seperti siluman anaconda. Apa aja dilahap, apa yang lagi hits digarap. Jadinya makin ramai," sambut Opie Kumis kembali menyebabkan tawa.
Mengenai masa depan enam pelawak itu, masing-masing personel pun tidak bisa memastikan. "Kita ini kompak kan karena ada kontrak. Jadi, selama ada uang dan kontrak kita pasti lanjut terus, kreatifnya nggak bisa berhenti. Walaupun nggak tahu juga mau dibawa kemana," pungkas Andre disambut tawa tema-teman Cita-Citaku dan awak media.
sumber
http://hot.detik.com/music/read/2014/11/19/113345/2752615/228/grup-parodi-cita-citaku-kenalkan-goyang-kolesterol
Selasa, 18 November 2014
Anna Karina Gilbert
Hay sahabat semuaa.. Bagaimana kabar hari ini ? Mimin doakan semoga
kalian selalu bahagia dan sehat selalu yaa.. Oke pada hari yang indah
ini mimin akan memberikan informasi mengenai Karina Gilbert
yang berperan sebagai Aisyah Putri di sinetron Jilbab In Love RCTI.
Mimin akan memberikan yang sementara ini mimin tahu saja mengenai
Biografi Anna Karina Gilbert, mungkin ada hal hal yang belum mimin tahu
semisal Instagram Anna Karina Gilbert maupun facebook Anna Karina
Gilbert.
Seperti yang kita ketahui sinetron baru yang ditayangkan RCTI yaitu Aisyah Putri The Series : Jilbab In Love mendapat respon yang sangat positif oleh pemirsa dirumah karena dinilai banyak memberikan inspirasi dan motivasi banyak remaja putri untuk memakai hijab. Nah ada satu sosok wanita cantik yang cukup menyita perhatian dalam sinetron Jilbab In Love siapa lagi kalau bukan bintang utamanya yaitu Anna Karina Gilbert. Dan akhirnya banyak yg penasaran dengan Foto Anna Karina Gilbert, Foto Aisyah Putri, Twitter Anna Karina Gilbert, Siapa nama asli pemeran Aisyah Putri sampai hobi Anna Karina Gilbert juga ada yang mencari. Sekilas Profil Anna Karina Gilbert,
Anna Karina Gilbert atau yang mempunyai nama lain Griffiths Anna memiliki darah blasteran Indo - Amerika. Ibunya asli orang Indonesia sementara Ayahnya merupakan orang Amerika Serikat. Oleh sebab itu wajahnya terlihat Ayu dan adem kalau dilihat..hehehe... Sebenarnya Anna sudah mulai terjun ke dunia sinetron mulai tahun 2011 saat itu ia bermain dalam sinetron kolosal Tutur Tinular Versi 2011 di Indosiar. Kala itu ia berperan sbg Nari Ratih. Siapa pacar Anna Karina Gilbert ? Nah kalau itu mimin juga belum tahu..hehe.. kalau kamu tahu kasih tahu mimin yaa... :D
Nama Lain : Griffiths Anna
Tempat Lahir : Jakarta
Tgl Lahir : 20 Desember 1993
Zodiak : Capricorn
Profesi : Artis & Model
Agama : Islam
Twitter : @My_AnnaGilbert
Sinetron yang pernah dibintangi Anna Karina Gilbert:
1. Tutur Tinular Versi 2011
2. Aisyah putri the series : Jilbab In Love
FTV yang pernah dibintangi Anna Karina Gilbert:
1. Cahaya Cinta di Bulan Ramadhan
2. Ramadhan Cinta Mama
3. Tentang Anak Kita
Seperti yang kita ketahui sinetron baru yang ditayangkan RCTI yaitu Aisyah Putri The Series : Jilbab In Love mendapat respon yang sangat positif oleh pemirsa dirumah karena dinilai banyak memberikan inspirasi dan motivasi banyak remaja putri untuk memakai hijab. Nah ada satu sosok wanita cantik yang cukup menyita perhatian dalam sinetron Jilbab In Love siapa lagi kalau bukan bintang utamanya yaitu Anna Karina Gilbert. Dan akhirnya banyak yg penasaran dengan Foto Anna Karina Gilbert, Foto Aisyah Putri, Twitter Anna Karina Gilbert, Siapa nama asli pemeran Aisyah Putri sampai hobi Anna Karina Gilbert juga ada yang mencari. Sekilas Profil Anna Karina Gilbert,
Anna Karina Gilbert atau yang mempunyai nama lain Griffiths Anna memiliki darah blasteran Indo - Amerika. Ibunya asli orang Indonesia sementara Ayahnya merupakan orang Amerika Serikat. Oleh sebab itu wajahnya terlihat Ayu dan adem kalau dilihat..hehehe... Sebenarnya Anna sudah mulai terjun ke dunia sinetron mulai tahun 2011 saat itu ia bermain dalam sinetron kolosal Tutur Tinular Versi 2011 di Indosiar. Kala itu ia berperan sbg Nari Ratih. Siapa pacar Anna Karina Gilbert ? Nah kalau itu mimin juga belum tahu..hehe.. kalau kamu tahu kasih tahu mimin yaa... :D
Biodata Anna Karina Gilbert Lengkap:
Nama Lengkap : Anna Karina GilbertNama Lain : Griffiths Anna
Tempat Lahir : Jakarta
Tgl Lahir : 20 Desember 1993
Zodiak : Capricorn
Profesi : Artis & Model
Agama : Islam
Twitter : @My_AnnaGilbert
Sinetron yang pernah dibintangi Anna Karina Gilbert:
1. Tutur Tinular Versi 2011
2. Aisyah putri the series : Jilbab In Love
FTV yang pernah dibintangi Anna Karina Gilbert:
1. Cahaya Cinta di Bulan Ramadhan
2. Ramadhan Cinta Mama
3. Tentang Anak Kita
Foto Anna Karina Gilbert Terbaru :
Demikian diatas yang bisa mimin sampaikan ke kalian semua. Semoga sekarang kalian jadi tahu ya Profil Lengkap Anna Karina Gilbert....
Donita
Biodata dan Profil Donita Lengkap - Blog pekanbaru satu kali ini akan membahas salah satu artis dan penyanyi manis Indonesia yaitu Donita (lahir
di Bandung, Jawa Barat, 14 Februari 1989; umur 23 tahun) adalah pemain
sinetron yang bernama lengkap Noni Annisa Ramadhani.
Nama lengkap : Noni Annisa Ramdhani
TTL : Bandung, 14 februari 1989
Hobi : Berenang, menyanyi, shopping
Buku Favorit : Dewi Lestari
Film Favorit : Suster Ngesot
Zodiaq : Aquarius
TTL : Bandung, 14 februari 1989
Hobi : Berenang, menyanyi, shopping
Buku Favorit : Dewi Lestari
Film Favorit : Suster Ngesot
Zodiaq : Aquarius
Karier
Donita memulai debutnya lewat FTV Dewa Asmara. Namanya mulai dikenal publik lewat perannya sebagai Mozza dalam sinetron Cinta Fitri di sinetron itu ia beradu akting bersama Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu. Selain itu ia juga dikenal publik lewat aktingnya dalam film horror Suster Ngesot. Pesinetron yang berzodiak Aquarius ini juga membintangi beberapa produk iklan seperti Zinc Shampoo, Tessa, Indosat, dan Ramayana.
Donita terpilih sebagai penyanyi yang membawakan Theme Song sebuah stasiun televisi swasta di Indonesia tvOne dengan lagu "Memang Beda"
Donita memulai debutnya lewat FTV Dewa Asmara. Namanya mulai dikenal publik lewat perannya sebagai Mozza dalam sinetron Cinta Fitri di sinetron itu ia beradu akting bersama Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu. Selain itu ia juga dikenal publik lewat aktingnya dalam film horror Suster Ngesot. Pesinetron yang berzodiak Aquarius ini juga membintangi beberapa produk iklan seperti Zinc Shampoo, Tessa, Indosat, dan Ramayana.
Donita terpilih sebagai penyanyi yang membawakan Theme Song sebuah stasiun televisi swasta di Indonesia tvOne dengan lagu "Memang Beda"
- Tanpa Cintamu Lagi (2009)
Berikut ini adalah Foto dari Donita
Sekian dari saya tentang Semoga bisa bermanfaat buat kita semuanya...... csaaauhhh
Senin, 08 September 2014
Margenie Winarti Mewakili Indonesia Pada Ajang Miss Grand International 2014
Sebagai warga Pekanbaru, wanita berparas cantik ini, Kamis (28/8/2014) sore mendatangi Kantor Walikota Pekanbaru. Kedatangan MG tersebut untuk meminta restu dari Firdaus, ST MT selaku Walikota Pekanbaru. "Kedatangan kami kesini untuk meminta doa restu dan dukungan dari warga Riau, terutama Kota Pekanbaru dan paling utama restu dari Walikota," ujar MG kepada awak media
Dikatakan MG, dia merasa senang dan sangat bahagia ketika terpilih menjadi utusan Indonesia pada Miss Grand International. Untuk perebutan gelar Miss Facorit dan Miss Social Media, ia sudah siap untuk bersaing dengan wanita canti dari 110 negara lainnya. "Saya sudah siap untuk mengharumkan nama Indonesia, Pekanbaru khususnya di kancah internasional," ujar anak pertama dari pasangan Soenarijo, SH dan Erna Willianti, SH ini. Oleh karena itu,
MG sangat mengharapkan masyarakat Indonesia memberikan dukungan penuh untuk dirinya. Mengingat, voting melalui media sosial juga memberi nilai plus untuk MG. Sementara itu, Walikota Pekanbaru Firdaus, ST MT memberikan dukungan untuk MG. Ia berharap, MG mampu mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah Internasional.(RHC.COM)
Langganan:
Postingan (Atom)